Kadang kala orang yang sudah pernah membuat aplikasi mobile dengan PhoneGap, kemudian ketemu sama Cordova (bisa juga sebaliknya) muncul pertanyaan “Bedanya apa ya antara PhoneGap dan Cordova”. Kalau kita mencari tutorial atau pembahasan di forum ketika mencari dengan keyword PhoneGap eh yang muncul Cordova. Tenang saja jangan kuatir, secara teknologi sebenarnya antara PhoneGap dan Cordova sama. Untuk lebih jauh mengetahuinya, ayo kenalan dengan Cordova secara langsung.
Yang belum tahu PhoneGap silakan kenalan dulu di postingan ini.
Dan untuk mencoba membuat aplikasi mobile dengan Phonegap langsung saja kesini.
Apa Itu Cordova?
Cordova (sering disebut juga Apache Cordova) adalah framework open-source untuk mengembangkan aplikasi native lintas sistem operasi/platform menggunakan HTML5. Pencipta dari Cordova menginginkan cara yang mudah untuk membangun aplikasi yang bisa berjalan di berbagai platform dan menjadi pilihan terbaik bagi yang membutuhkan kombinasi antara native dan teknologi web. Dan tipe aplikasi ini disebut aplikasi hybrid seperti yang sudah dibahas pada bab sebelumnya.
Untuk membangun aplikasi Cordova, kita membuat aplikasi web (bebas menggunakan alats dan framework UI), kemudian menggunakan beberapa alats yang disediakan di dalam Cordova dan Software Development Kit (SDK) dari salah satu atau lebih vendor perangkat mobile untuk membungkus aplikasi web menjadi aplikasi native yang berjalan pada container/wadah tiap target platform.
Gambar berikut merupakan tampilan web dari Cordova yang diakses melalui url https://cordova.apache.org/. Di dalamnya terdapat dokumentasi penggunaan cordova, plugin, cordova alats, dan lain-lain. Untuk mengetahui lebih lanjut silakan akses web tersebut.
Hubungan PhoneGap dengan Cordova
PhoneGap (disebut juga Adobe PhoneGap) merupakan sebuah hasil distribusi dari Apache Cordova dengan beberapa tambahan fungsi dan fitur yang ditambahkan padanya. Pengembang PhoneGap pada dasarnya adalah orang-orang yang sama yang bekerja pada proyek Cordova. Karena bisnis utama Adobe adalah menjual tools dan layanan, penerapan Cordova di dalam PhoneGap secara lebih erat mengintegrasikan kerangka kerja dengan produk-produk Adobe lainnya.
PhoneGap dimulai tahun 2008 pada acara iPhoneDevCamp oleh Nitobi, dimana telah memulai mengembangkan projek untuk membuat pengembangan aplikasi mobile lintas platform dengan cara yang mudah. pada tahun 2009, PhoneGap memenangkan People’s Choice Award di kompetisi Expo LaunchPad Web 2.0.
Seiring berkembangnya waktu, pengembang PhoneGap telah menambahkan dukungan untuk berbagai perangkat keras platform dan bekerja untuk memastikan kesamaan fitur API tersedia di seluruh platform. Selama periode ini, IBM mulai berkontribusi terhadap proyek ini, seperti yang dilakukan banyak perusahaan lain.
Pada akhir 2011, Nitobi mengumumkan bahwa mereka menyumbangkan PhoneGap ke Apache Foundation. Setelah itu dengan cepat, Adobe mengumumkan bahwa telah mengakuisisi Nitobi. PhoneGap bergabung dengan proyek open source Apache (www.apache.org) sebagai proyek inkubator, dengan nama Apache Callback. Setelah itu berubah menjadi Apache DeviceReady dan terakhir menjadi Apache Cordova (pada versi 1.4). Nama Cordova diambil dari nama jalan dari kantor Nitobi dimana PhoneGap mulai dikembangkan.
Cordova terdiri dari komponen-komponen berikut:
- Source code untuk container dari masing-masing aplikasi native tiap platform. Container digunakan untuk melakukan proses render dari aplikasi web yang ditampilkan di perangkat sehingga terkesan seperti aplikasi native.
- Sekumpulan API yang diimplementasikan sebagai plugin, dimana aplikasi web berjalan pada container yang dapat mengakses kemampuan aplikasi native sesuai platform perangkat.
- Seperangkat alat untuk mengelola proses pembuatan projek, mengelola plugin, build aplikasi(menggunakan SDK native), dan melakukan pengujian pada emulator maupun perangkat asli.
- Dokumentasi untuk masing-masing alat dan API.
Nah, jadi seperti itulah kurang lebih hubungan antara Cordova dan PhoneGap. Apabila masih bingung, silakan jangan sungkan untuk komen di bawah.